Thursday, January 14, 2016

Pengertian Dispepsia

DISPEPSIA
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak, sakit diperut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuahan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa air panas didada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk dispepsia.

Pengertian dispepsia terbagi 2, yaitu :

1. dispepsia organik
2. dispepsia non organik/dispesia fungsional, dispepsia non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya.

Klasifikasi atas keluhan/gejala yang dominan, membagi dispepsia menjadi 3 tipe :

1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulkus-like dyspepsia), dengan gejala :
- Nyeri epigestrium terlokasi.
- Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid.
- Nyeri saat lapar.
- Nyeri episodic.

2. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like dyspesia), dengan gejala :
- Mudah kenyang.
- Perut cepat terasa penuh saat makan.
- Mual.
- Muntah
- Uuper abdominal bloating.
- Rasa tak nyaman bertambah saat makan.

3. Dispepsia non spesefik (tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas)

Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan radiologi yaitu, OMD dengan kontras ganda, serologi heliobacter pylori. Endoskopi merupakan baju amas, selain sebagai diagnostik sekaligus terapeutik.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan endoskopi adalah :
1. CLO (rapir urea test)
2. patologi anatomi.
3. kultur mikroorganisme (MO) jaringan.
4. PCR (polymerase chain reaction), hanya dalam rangka penelitian.
Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu :
1. Antasid
Antsid ini akan menetralisir asam lambung. Obat ini sebaiknya jangan diberikan terus menerus, sifatnya hanya simtomatis, untuk mengurangi rasa nyeri.
2. Antikolinergik
Obat yang agak selektif yaitu piranzepin bekerja sebagai anti reseptor muskarinik yang dapat menekan sekresi asam lambung sekitar 28-43 %.
3. Antagonis reseptor H2
Golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak peptik. Obat yang termasuk golongan antagonis reseptor H2 antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin dan fomatidin.
Penyebab Dispepsia adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi
Categories: ,

0 komentar:

Post a Comment